Sistem Sosial Budaya Indonesia
BUDAYA YANG MENDORONG KEMAJUAN DAN YANG
MENYEBABKAN KEMISKINAN
Disusun oleh : FRANSISKUS AMOS
Nim : E42012031
BUDAYA
YANG MENDORONG KEMAJUAN DAN YANG MENYEBABKAN KEMISKINAN
1.
Budaya
sebagai sarana kemajuan dan sebagai ancaman manusia
Pada abad ke 19 Filsuf Hegel membahas
budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya
manusia mengubahnya dan mangembangkannya lebih lanjut. Dengan berbuat demikian,
akan terjadi jurang antara manusia dan dirinya sendiri, itulah yang dimaksud
dengan keterlepasan atau keterasingan yang menyebabkan ketegangan yang terus
menerus
Budaya memasukkan dunia kedalam wilayah
manusia, lalu menyebabkan dunia menjadi manusiawi. Akibatnya manusia mengolah
tanah, membangun rumah dan kuil, mempelajari gerakan bintang dan edaran musim.
Singkatnya dunia menjadi halaman gerak manusia. Semua mendorong manusia untuk
menbuat jarak dengan alam berarti mencaplok alam dalam diri manusia.
Dalam dunia modern, bermunculan
kecendrungan manusia untuk melarikan diri dari budayanya dan kembali ke alam.
Berpikir untuk mengerti dan mengamati tak dapat dilepaskan dari diri, sedangkan
hidup secara alami yang penuh dengan berbagai jenis mistik hanya dapat
diperoleh diluar bidang keberadaanya.
2.
Produktivitas
Kemajuan teknologi merupakan salah satu
sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang lain adalah penambahan modal
atau tenaga kerja. Tambahan satu unit modal atau tenaga kerja akan menambah
kuantitas output produksi.artinya bila sejumlah modal atau tenaga kerja
dilibatkan dalam model suatu produksi, akan dihasilkan tambahan hasil produksi
sejumlah tertentu.
Semakin banyak tenaga kerja yang
dipergunakan, semakin meningkat pula produksi. Hanya saja apabila penggunaan
tenaga kerja mencapai puncaknya, dalam arti tenaga kerja sudah tidak efektif
lagi, diperlukan penambahan modal.
Untuk menaikan produktivitas barang
modal adalah dengan mempergunakan teknologi modern, dan untuk meningkatkan produktivitas
sumber daya manusia adalah dengan pendidikan, latihan serta alih teknologi.
3.
Kemiskinan
Kemiskinan
sering diidentifikasikan dengan kekurangan, terutama kekurangan bahan pokok,
seperti pangan, kesehatan dan sandang, papan dan sebagainya. Dengan kata lain,
kemiskinan merupakan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok sehingga ia
mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah
hidupnya (Siswanto, 1988).
Kemiskianan
timbul dari berbagai faktor yang setiap faktor memiliki cara penanganan
yang berbeda.
A. Terbatasnya
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam ini ada yang dapat diperbaharui seperti kekayaan hutan yang berupa
flora dan faunanya, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti
minyak bumi, emas,dan sebagainya, sehingga untuk kelestarian sumber daya alam
ini perlu adanya konservasi dan aturan untuk mengelola sumber daya alam ini.
Pengelolaan
yang baik akan memberikan kemakmuran, sedangkan kemakmuran ukuran tingkat
kesejahteraan suatu bangsa
B. Rendahnya
Produktivitas
Kemiskinan
disuatu negara dapat disebabkan oleh rendahnya produktivitas sumber daya
manusia dan barang modal. Sumber daya manusia yang dimiliknya tidak mampu
berbuat banyak untuk mengejar ketinggalannya dinegara maju, karena memang
produktivitasnya sangat rendah.
C. Rendahnya
Pendidikan
Seringkali
tingkat kesejahteraan suatu bangsa diukur melalui tingkat tingkat pendidikan
rakyatnya. Dinegara maju tingkat pendidikan rakyatnya cukup tinggi sedangkan
dinegara miskin tingkat pendidikan rakyatnya sangat rendah. Itulah sebabnya,
sumber daya manusianya tidak mempunyai keahlian atau keterampilan yang cukup
berperan dalam pembangunan bangsanya.
Kesimpulan
Budaya
selain sebagai pendorong kemajuan taraf
hidup manusia tetapi ada budaya juga penyebab kemiskinan.
Adapun
budaya yang menyebabkan kemajuan adalah adalah produktivitas artinya semakin
banyak tenaga kerja yang dipergunakan, semakin meningkat pula produksi.
Sedangkan
budaya yang menyebabkan kemiskinan salah satunya adalah rendahnya pendidikan,
dinegara miskin tingkat pendidikan rakyatnya sangat rendah. Itulah sebabnya,
sumber daya manusianya tidak mempunyai keahlian atau keterampilan yang cukup
berperan dalam pembangunan bangsanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar